DETIK ITU
Detik itu
Apabila suara marhaen turun ke lembah
Mengisi segenap ruang
Dengan kudrat dan keringat
Detik itu
Tatkala terasa jerih perit dilalui
Tidak diendah
Kuasa Rakyat
Pada saat dipandang enteng tak diterima
Saat diri puas melayari mimpi
Menongkah badai berduri
Janji manis sang penguasa
Wahai dunia
Marhaen itu mulai bangun dari lena
Walau dianggap tiada kudrat
Tiada daya
Kini langkahan mula diatur
Sederap demi sederap
Demi menegakkan sebuah tinta keadilan
Demi maruah!!!status itu!!!
Rentak rakyat marhaen kini bermula
No comments:
Post a Comment